Transistor Final Horisontal Output TV CRT

Banyak sekali dijual transistor horisontal dan power supply (regulator) TV CRT bekas cabutan dari monitor, namun tidak semua tipe langsung cocok dan aman/wajar bila digunakan sebagai transistor output horisontal, bahkan ada yang bertahan hanya beberapa menit saja.

Spesifikasi utama transistor horisontal atau power supply (regulator) adalah switch kecepatan tinggi, kemampuan tegangan VCE harus lebih dari 1000V, sedangkan besar arusnya mengikuti desain atau pengunaan. Ada dua jenis transistor yang digunakan sebagai output horisontal TV CRT.

  1. Jenis transistor khusus horisontal yang dilengkapi Rbe dan Dioda Dumper internal, contohnya 2SD2499, 2SC5149 dan lain-lain. Transistor ini lebih sering disebut sebagai transistor horisontal. Karena sudah dilengkapi Rbe internal maka transistor jenis ini tidak bisa dipakai sebagai penguat akhir power supply.

    Resistor Rbe dan dioda dumper dipasang internal di dalam transistor horisontal, sehingga bila dites secara terpisah hasil pengukuran akan berbeda dengan transistor reguler/biasa pada umumnya.

  2. Jenis transistor reguler atau transistor biasa yakni secara internal tidak dilengkapi resistor Rbe dan dioda dumper. Jenis ini bisa digunakan sebagai transistor power supply sekaligus sebagai transistor output horisontal, namun harus dengan penyesuaian bias agar kemampuan sesuai dengan spesifikasi. Contohnya 2SD2498, 2SC5148, BU2527, BU2522 dan lain-lain

Memasang transistor power supply/regulator sebagai pengganti transistor horisontal

Memasang transistor regulator sebagai pengganti transistor horisontal maka harus ditambahkan resistor Rbe di kaki basis-emitornya. Pasang juga dioda dumper di kaki kolektor-emitornya, namun bila jenis TV menggunakan EW yang sudah ada dioda EW-nya, maka tidak perlu dipasang dioda. Pastikan spesifikasi mencukupi (baca datasheet), yaitu secara sederhana arus sama atau lebih tinggi, tegangan VCE sama atau lebih tinggi dan frekuensi kerja sama atau lebih tinggi. Nilai resistor Rbe umumnya antara 10 hingga 100 ohm, sedangkan dioda dumper jenis fast switching dengan tegangan kerja 1000V misalnya BY299 dan lain-lain.

Permasalahan yang sering dihadapi setelah penggantian transistor horisontal dengan "tipe-lain" antara lain (trafo FBT, sumber supply semua normal, sirkuit horisontal output termasuk EW juga normal):

  1. Suhu transistor horisontal output terlalu panas padahal sudah menggunakan transistor dengan spesifikasi yang lebih tinggi sehingga transistor kurang awet
  2. Suhu transistor dingin atau normal, namun tidak bertahan lama kemudian transistor rusak.
  3. Sinkrosisasi horisontal terganggu atau bahkan self-oscilation yaitu horisontal aktif sendiri meskipun tanpa input atau tanpa sinyal horisontal output dari driver/ic. Permasalah ini yang paling berbahaya karena bisa mengakibatkan tegangan anoda bisa melebihi kemampuan CRT.

Permasalahan-permasalahan di atas pada umumnya disebabkan karena kurang tepatnya pada bias transistor, terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Pada umumnya trafo driver horisontal dilengkapi dengan sirkuit snubber (C409, R413 pada skema di atas), kerusakan komponen snubber ini mengakibatkan turunnya arus/tegangan sekunder trafo driver horisontal sehingga bias transistor horisontal juga turun. Resistor Rbe (R426 pada skema di atas) akan menaikkan arus basis (ingat, Hfe transistor bekerja berdasarkan pada arus basis, bukan semata-mata pada tegangan basis), kadangkala meskipun transistor yang dipakai sudah terdapat Rbe internal namun masih harus dipasang pula Rbe eksternal guna pengaturan bias transistor.

Skema yang lain dari skema Sharp, pada skema di atas juga dilengkapi snubber dan Rbe eksternal, tujuannya sama. C619 (kapasitor di kaki basis-kolektor) berfungsi sebagai low pass filter guna menghilangkan pulsa-pulsa frekuensi tinggi di atas frekuensi kerja horisontal yang bisa mengganggu sinkronisasi horisontal.

Solusi bias transistor horisontal dengan transistor yang dipasang

  1. Suhu transistor horisontal output terlalu panas padahal sudah menggunakan transistor dengan spesifikasi yang lebih tinggi sehingga transistor kurang awet, biasanya disertai terganggunya sinkronisasi. Hal ini karena bias transistor terlalu rendah sehingga transistor tidak bisa switch sempurna meskipun kemampuan arus transistor yang dipasang sudah lebih-lebih. Solusi/penyebabnya : 1. Menaikkan nilai Rbe beberapa ohm namun jangan terlalu tinggi atau dilepas karena bisa memicu self-oscilation, maksimum 100 ohm, 2. Mengecek sirkuit snubber dan bagian driver, 3. tegangan supply driver horisontal kurang (samsung sering banget).
  2. Suhu transistor dingin atau normal, namun tidak bertahan lama kemudian transistor rusak. Hal ini umumnya disebabkan karena bias basis terlalu tinggi sehingga tegangan basis pada transistor melebihi kemampuan Vbe transistor yang digunakan (biasa terjadi di TV slim non EW). Solusi atau penyebabnya : 1. Menurunkan nilai Rbe atau dengan memasang resistor secara seri dengan output sekunder trafo driver horisontal sekitar 1 s.d 10 ohm), 2. Lilitan primer trafo horisontal setengah short umumnya ditandai dengan gangguan sinkronisasi, 3. tegangan supply driver horisontal terlalu tinggi.
  3. Sinkrosisasi horisontal terganggu atau bahkan self-oscilation yaitu horisontal aktif sendiri meskipun tanpa input atau tanpa sinyal horisontal output dari driver/ic. Problem ini disebabkan karena : 1. Basis transistor horisontal terbuka, yang bisa disebabkan karena terputusnya lilitan sekunder trafo driver, 2. putusnya resistor atau solderan resistor Rbe, 3. tegangan B+ terlalu tinggi, 4. kapasitor filter C-E bocor/rusak, 5. kapasitor C-E pada output horisontal rusak sehingga ringing masuk ke basis.

Catatan

Permasalahan atau problem dan solusi yang diulas di atas hanya sebatas problem yang kemungkinan muncul setelah penggantian transistor horisontal dengan tipe lain dengan asumsi bahwa selain bagian yang disebutkan di atas kondisinya masih normal.

oleh KLINIK TV JEPARA, kembali ke DAFTAR ISI