Bisakah IC SPI Flash pada mainboard TV LED diganti dengan kapasitas yang lebih besar atau lebih kecil?

Mainboard TV LED yang dimaksud di sini adalah mainboard yang hanya menggunakan media penyimpanan hanya berupa SPI flash saja (bukan smartTV). Misalnya mainboard yang berbasis chipset tunggal TSUMV59, RTD2633. MST6E182 dan sejenisnya.

susunan pin out dan kemasan IC spi flash

Kadangkala ketika akan mengganti ic spi flash ternyata kehabisan stok IC dengan kapasitas yang sama, sehingga "berencana" mengganti ic spi flash dengan kapasitas yang berbeda dengan yang terpasang, misalnya dari 25Q16 (2MB) menjadi 25Q64 (8MB), apakah bisa bekerja dengan semestinya seperti menggunakan kapasitas aslinya?

Sebelumnya, ide seperti di atas lebih sering berdasarkan pada "kebiasaan" mengganti IC eeprom pada TV CRT yang aslinya 24C04 menjadi 24C16, atau aslinya 24C08 diganti 24C16. Pokoknya semua dihajar dengan 24C16. Pada TV CRT, ic eeprom 24c** ini hanya berperan sebagai media penyimpan data-data settingan saja. Oleh sebab itu sebagian besar lancar jaya bila kapasitas "dibesarkan". Namun lain lagi ceritanya bila kapasitas memori "dikecilkan" dari aslinya. 24c** digunakan menyimpan data-data settingan saja, sedangkan firmware pada TV CRT umumnya dipasang/diinstal di dalam ic program. Sehingga antara penyimpanan firmware dengan data berbeda lokasi, sehingga aman jaya bila kapasitas penyimpanan data saja yang "dibesarkan". Catatan: Kapasitas di bawah 24C16 yang bisa diganti dengan 24C16 adalah 24C04 dan 24C08.

Pada Mainboard TV LED, IC SPI flash (25***) digunakan sebagai penyimpan program/firmware sekaligus digunakan sebagai penyimpan data-data settingan. Sehingga ukuran ic spi flash yang digunakan "harus" dikenali oleh firmware dan chipset. Sehingga mengubah kapasitas spi flash pada mainboard tv led hampir tidak mungkin.

Penalarannya kira-kira seperti berikut: Sebuah lampu led, hanya mengkonsumsi 3V 0,02A, bila kita supply dengan 3V 10A atau lebih tinggi lagi, maka led tersebut tetap hanya mengkonsumsi 3V 0,02A saja. Begitu juga bagi mainboard TV led sudah diprogram pada firmware agar mengakses atau menggunakan memori 8MB, sehingga meskipun dipasang memori 32MB, tetap saja yang diakses hanya 8MB saja.

Mainboard Tv LED "murah" tidak seperti pada PC yang dilengkapi bios yang mampu mendeteksi kapasitas harddisk yang terpasang. Meskipun begitu, bila misalnya OS di drive C dengan kapasitas drive 20GB kita kopikan begitu saja ke harddisk lain dengan kapasitas 100GB, pastinya OS akan error ketika dijalankan (blue screen) karena OS (firmware) ketika diinstall di drive 20GB sebelumnya sudah diset hanya untuk mengenali kapasitas 20GB saja sekaligus mengeset identitas dari hardware/harddisk yang digunakan.

Efek penggantian kapasitas spi flash yang tidak sesuai dengan aslinya:

  1. TV tidak bisa booting/start atau masuk mode standby, namun semua tegangan chipset hadir. Seperti ketika mainboard dinyalakan tanpa ic flash yang terpasang.
  2. TV bisa start namun berhenti ditengah jalan (hang) ditandai dengan chipset panas namun tidak menyala normal dan tidak respon terhadap key/tombol atau remot. Misalnya led indikator cuma menyala hijau tapi unit tidak respon.
  3. TV bisa menyala normal, namun beberapa detik kemudian restart kembali dan berulang-ulang seterusnya.

oleh Zaenal Electronic di Klinik TV Jepara, kembali ke DAFTAR ISI