Power Supply Polytron Problem 1 : Led Power Berkedip, TV Gagal Start

Problem ini disebabkan karena micom dalam kondisi selalu ter-reset. Komponen aktif reset pada TV polytron menggunakan KIA7045. Fungsi dari KIA7045 adalah detektor tegangan, yang tidak akan mengeluarkan tegangan bila tegangan pada inputnya terukur “kurang dari” 4V5. Akibatnya micom akan ter-reset karena menurunnya tegangan 5VD.

Ketika standby, tegangan 5VD (TP5) terukur 5V, berarti kondisi tidak reset, kemudian program berusaha “menghidupkan” TV. Ketika power di-on-kan, muncul problemnya yaitu 5VD turun yang menyebabkan micom ter-reset lagi, dan mulai dari awal lagi, begitu seterusnya. Jadi problemnya bersumber dari tidak full-nya tegangan 5VD ketika ON.
Ada beberapa bengkel yang sembrono, yaitu dengan mengganti nilai zener D512 dengan 6V atau lebih, sangat beresiko terhadap keawetan micom. Bila tidak ada stok zener 5V6, bisa kok dengan menghubungkan seri zener 5V1 dengan dioda 1N4148 saling membelakangi.
Karena problem muncul ketika posisi ON, maka power supply sebaiknya dipaksa ON terlebih dahulu, kemudian ukur tegangan pada tes poin-tes poin yang telah ditentukan (baca artikel sebelum ini). Sebelum memaksa ON, jangan lupa untuk melepas R518 (beban B+) terlebih dahulu, pasang kembali bila dirasa sudah benar-benar terselesaikan!
Sedangkan penyebab tidak full-nya tegangan 5VD ketika ON dan beberapa solusinya antara lain adalah:
  1. Karena naiknya ESR pada C503 (1000uF/25V) sehingga tegangan pada C503 akan terukur sangat rendah (kurang dari 7V), ganti C503 dengan ESR yang rendah/baru (TP3).
  2. Atau karena bias transistor swith utama (T506 – C1815) kurang mencukupi/terganggu, biasanya dengan melepas konektor ke tombol panel, solusi akan teratasi. Penyebabnya adalah bias untuk ON/OFF disedot oleh transistor driver lampu LED yang ada di panel secara berlebihan hingga tidak cukup untuk membias T506. Ganti transistor driver LED kemudian pasangi resistor 10K secara seri terhadap basis transistor driver LED (TP7).
  3. Atau karena lemahnya transistor swith utama (T506 – C1815) yang masih sedikit menghantar ketika dikomando untuk ON, ganti T506 dengan yang baru, meskipun aslinya dites masih “kelihatan” normal. Biasanya diiringi dengan rendahnya output B+ dari nilai normalnya. Tipe alternatif C2235 atau C2482 bisa dipakai sebagai pengganti (TP6).
  4. Atau timbulnya frekuensi harmonik yang berlebihan pada power supply. Biasanya dengan menjumper lilitan/ferit filter (L501) dengan kawat secara langsung.
  5. Bila solusi 1, 2, 3 dan 4 di atas belum mempan, coba modifikasi dengan menurunkan nilai R512 (aslinya 100 ohm) menjadi 22 s/d 47 ohm 0.25 watt (TP4).
  6. Bila solusi 1, 2, 3, 4 dan 5 di atas belum mempan juga, coba jurus yang satu ini, pasangi resistor dengan nilai 47K/1watt secara paralel dengan C508 (100uF/160V), alias output B+ digronkan dengan resistor 47K/1watt. Alasannya karena bila beban pada salah satu sekunder trafo meningkat, maka pada output yang lainnya akan meningkat juga sebagai efek dari kerja error amp dan power supply (TP1).

Artikel terkait: Komponen-komponen Penting pada Bagian Primer Power Supply Polytron

oleh Zaenal Electronic di Klinik TV Jepara, kembali ke DAFTAR ISI