Mengubah Option Setting TV Polytron

Option Setting HBT-01-01G dengan Akses Langsung

Kelebihan cara ini adalah tanpa masuk ke mode servis dan tanpa perlu melepas ic memori/eeprom. Secara teknis, metode ini mengakses dan menulis langsung ke dalam ic memori ke alamat tertentu dimana data option setting tersimpan.

Power Supply Polytron Problem 4 : Resistor R517 Terbakar, Diganti Baru Tetap Terbakar

Nhaaa… ini yang paling populer, menempati rekor paling wahid dalam catatan rekam medis di bengkel Penulis, lihat gambar, terlihat R517 yang gosong.

Power Supply Polytron Problem 3 : Output B+ Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah Disertai Suara Mengerik

Keluaran B+ yang terlalu tinggi disebabkan karena bagian error amp yang gagal/rusak. Error amp pada power supply ini adalah R504, R503, R542, R543, R547, R505, R544, C528, C529, R501, R507, IC504, IC502.
Beberapa penyebab naiknya tegangan keluaran antara lain:

Power Supply Polytron Problem 2 : TV Sulit Start, Pemanasan Terlebih Dahulu Sebelum Beroperasi Normal

Problem yang hampir mirip yaitu kebalikan dari problem 1 sebelumnya. Yaitu ketika ON tegangan 5VD (TP5) penuh, akan tetapi ketika standby, tegangan 5VD turun, akibatnya, TV memakai pemanasan terlebih dahulu sebelum beroperasi normal. Kadang hingga 1 jam TV baru bisa menyala normal.

Power Supply Polytron Problem 1 : Led Power Berkedip, TV Gagal Start

Problem ini disebabkan karena micom dalam kondisi selalu ter-reset. Komponen aktif reset pada TV polytron menggunakan KIA7045. Fungsi dari KIA7045 adalah detektor tegangan, yang tidak akan mengeluarkan tegangan bila tegangan pada inputnya terukur “kurang dari” 4V5. Akibatnya micom akan ter-reset karena menurunnya tegangan 5VD.

Power Supply Polytron

Ringkas, murah, sederhana, praktis dan super mepet karakteristiknya. Di daerah Penulis, merk yang satu ini lumayan laris manis, berimbas juga dengan semakin banyaknya garapan merk ini yang masuk ke bengkel. Sebagian besar disebabkan karena problem power supply.

Rekor pertama ditempati oleh problem R517 yang gosong terbakar hingga sering menyebabkan rusaknya ic micom, sensor remot, zener pada panel tombol, ic reset, ic tombol sentuh, ic memori dan komponen aktif sepanjang jalur 5VD. Bisa saja semua komponen aktif disepanjang jalur 5VD rusak, sebagian atau bahkan masih normal semua, tergantung tingkat keparahan kerusakannya.

Eeplus Tools 2

Fungsi dan Fitur-fitur EEPLUS 2

  1. Pengganda/pengkopi IC memori I2C keluarga 24*** secara manual dari IC ke IC tanpa PC, hanya cukup diberi supply tegangan eksternal (5 s/d 9V).
  2. Arah pengkopian secara manual dapat diset. Dari A ke B atau dari B ke A hanya dengan memindah jumper.
  3. Tombol Select dan tombol Start, mode manual.
  4. Copy dan Verify, mode manual, ditunjukkan oleh led copy dan led verify yang berkedip menandakan proses masih berlangsung.
  5. 3 led penanda tipe eeprom/memori, mode manual. 3 led (3 bit) berarti sampai 7 tipe memori berbeda yang dapat dikopi secara manual. Yaitu : 2401A (001), 2402 (010), 2404 (011), 2408 (100), 2416 (101), 2432 (110) dan 2464 (111).
  6. I2C Eepromer, mode PC, berfungsi sebagai pemrogram (baca dan tulis) IC memori I2C keluarga 24***.
  7. I2C Driver, mode PC, berfungsi sebagai pengomando/driver (baca dan tulis) perangkat-perangkat yang terhubung menggunakan bus I2C. Misalnya pada mesin TV terdapat Tuner data, IC Chroma, IC memori/eeprom dan IC audio tone control. Semua perangkat tersebut terhubung menjadi satu pada bus I2C (sda_scl). Jadi bila EEPLUS 2 juga dihubungkan ke bus tersebut, maka EEPLUS dapat digunakan untuk "memanggil" IC-IC dalam bus tersebut dengan perintah "read" atau "write" dari PC melalui EEPLUS 2.
  8. SPI Flasher, mode PC, berfungsi sebagai pemrogram (baca dan tulis) IC memori flash SPI keluarga 25*** (dapat ditemukan di perangkat DVD, misalnya Amic A25L080).
  9. SPI Flasher X, mode PC, berfungsi sebagai penulis IC memori flash SPI keluarga 25*** secara per-sector (hanya menulis saja). Kapasitas IC flash umumnya terbagi dalam beberapa sector, jadi bila ingin sekedar mengubah beberapa byte saja dari isi memori, tidak perlu menulis keseluruhan kapasitas memori dari awal hingga akhir, cukup menulis sector itu saja yang terdapat byte yang diubah saja. Misalnya digunakan untuk mengubah data key pada dvd player (yang hanya sekitar 24 byte saja).
  10. Dilengkapi dengan konektor I2C eksternal (paralel dengan bus 1) yang bertujuan guna dihubungkan dengan bus data I2C pada board/mesin lain. Misalnya digunakan untuk membaca IC memori yang terpasang pada mesin/board lain tanpa perlu melepas IC memori dari mesin/board targetnya.
  11. 2 buah bus data I2C, bus 0 (soket A) dan bus 1 (soket B). 1 buah bus SPI (soket A)
  12. Dilengkapi dengan jumper pemilih resistor pull-up, internal atau eksternal. Bila bus data eksternal dihubungkan ke mesin luar yang sudah terdapat resistor pull-up (misalnya mesin TV, dan hampir semua mesin eksternal sudah dilengkapi dengan resistor pull-up), maka jumper pemilih ini harap di pindah ke posisi eksternal pull-up.
  13. Led-led indikator, mode PC: mode led, reading led, writing led, job/function led.
  14. Kapasitas prosesor maksimal (firmware) : 24 bit address, 16 bit page address (SPI), 8 bit page address (I2C), 16 byte register (2 bank).
  15. Buffering dan caching temporary, yaitu EEPLUS 2 tidak mengakses file yang dibuka secara langsung, melainkan file tersebut terlebih dulu dikopi ke file sementara ketika membuka file.
  16. Edit buffer/cache, Pengguna dapat mengedit byte-byte dalam buffer/cache, sebelum dituliskan atau disimpan.
  17. Goto dan Find, Pengguna dapat menuju ke alamat yang diinginkan oleh Pengguna. Juga dilengkapi dengan Find yang dapat digunakan untuk mencari hex string dalam cache.
  18. Daftar perangkat/device dinamis, Pengguna dapat menambah/mengurangi sendiri daftar tipe-tipe perangkat yang dapat diakses oleh EEPLUS. Tersimpan dalam file konfigurasi yang sengaja dipisah-pisah untuk mempermudah proses pembaruan daftar tipe.
  19. Setting konfigurasi.

Kembali ke daftar isi