Pengecekan Fungsi Komponen Aktif Sebagai Saklar/switch Dalam Kondisi Menyala

Artikel ini khusus mengulas beberapa contoh komponen aktif saja yang berfungsi sebagai saklar atau gerbang digital atau gerbang logika. Pada dasarnya komponen yang sejenis memiliki prosedur yang sama. Selalu gunakan datasheet sebagai acuan guna memastikan fungsi dari komponen dan besaran pengukuran sehingga tidak menganggap bisa diterapkan di semua jenis dan fungsi IC terutama ic analog.

Peralatan yang digunakan : voltmeter (Probe/colokan merah atau positif disingkat Merah, Probe/colokan hitam disingkat Hitam)

Istilah hasil pengukuran :

  • HIGH = umumnya lebih dari 200mV (0V2), misalnya tegangan supply komponen aktif yang diukur adalah 5V, maka dikatakan high pada outputnya terukur mendekati atau sama dengan 5V.
  • LOW = umumnya kurang atau sama dengan 200mV hingga 0V.

Catatan-catatan

Pengukuran dalam kondisi mendapatkan tegangan (AKTIF). Pengukuran berdasarkan pada jenis input sinyal atau tegangan tetap/statis/diam (atau ketika disimulasi manual), yaitu bukan tegangan atau pulsa berfrekuensi.

Tegangan hasil pengukuran mungkin berbeda karena berdasarkan pada kondisi umumnya saja, mohon sesuaikan atau dicocokkan dengan datasheet dengan toleransi.

Langkah-langkah yang diulas di artikel ini bisa diterapkan di seluruh jenis sirkuit elektronika yang menggunakan komponen aktif sebagai saklar/switch, misalnya mainboard TV, PC, y/z main tv plasma dan sebagainya. Karena itulah langkah-langkah ini harus hapal karena termasuk dalam kategori dasar elektronika.

Hampir semua ic gerbang digital atau ic gerbang logika yang berdiri sendiri tanpa software, misalnya CD4017, CD4066, CD4053 dan lain-lain, bisa disimulasikan secara manual. Bahkan termasuk y/z tv plasma.

Transistor NPN

  1. Hitam ke pin2 (emitor), Merah ke pin1 (basis). Terukur high (0v5 s.d 0v7) atau low.
  2. Bila pin2/basis di atas terukur low, Merah pindahkan ke pin3/kolektor, harus terukur high mendekati supply yang ke kolektor.
  3. Bila pin2/basis terukur high (0v5 s.d 0v7), Merah pindahkan ke pin3/kolektor, harus terukur low.
  4. Letak fungsi kaki bagi jenis kemasan fisik yang lain, mengacu datasheet.

Transistor PNP

  1. Merah ke pin2 (emitor), Hitam ke pin1 (basis). Terukur high (0v5 s.d 0v7) atau low.
  2. Bila pin2/basis di atas terukur low, Hitam pindahkan ke pin3/kolektor, harus terukur high mendekati supply yang ke kolektor.
  3. Bila pin2/basis terukur high (0v5 s.d 0v7), Hitam pindahkan ke pin3/kolektor, harus terukur low.
  4. Letak fungsi kaki bagi jenis kemasan fisik yang lain, mengacu datasheet.

MOSFET-N Channel

  1. Hitam ke pin S-ource, Merah ke pin G-ate. Terukur high (3V s.d 20V) atau low.
  2. Bila pin G-ate di atas terukur low, Merah pindahkan ke pin D-rain, harus terukur high mendekati supply yang ke drain.
  3. Bila pin Gate di atas terukur high (3V s.d 20V), Merah pindahkan ke pin Drain, harus terukur low.
  4. Letak fungsi kaki bagi jenis kemasan fisik yang lain, mengacu datasheet.
  5. Bila tegangan pin Gate kurang dari 3V, berarti mosfet dalam kondisi off atau tidak aktif. Tegangan 3V adalah rata-rata tegangan minimum gate pada umumnya mosfet.

MOSFET-P Channel

  1. Merah ke pin S-ource, Hitam ke pin G-ate. Terukur high (3V s.d 20V) atau low.
  2. Bila pin G-ate di atas terukur low, Hitam pindahkan ke pin D-rain, harus terukur high mendekati supply yang ke drain.
  3. Bila pin Gate di atas terukur high (3V s.d 20V), Hitam pindahkan ke pin Drain, harus terukur low.
  4. Letak fungsi kaki bagi jenis kemasan fisik yang lain, mengacu datasheet.
  5. Bila tegangan pin Gate kurang dari 3V, berarti mosfet dalam kondisi off atau tidak aktif. Tegangan 3V adalah rata-rata tegangan minimum gate pada umumnya mosfet.

IGBT

  1. Hitam ke pin E-mitor, Merah ke pin G-ate. Terukur high (3V s.d 20V) atau low.
  2. Bila pin G-ate di atas terukur low, Merah pindahkan ke pin C-olector, harus terukur high mendekati supply yang ke drain.
  3. Bila pin Gate di atas terukur high (3V s.d 20V), Merah pindahkan ke pin Colector, harus terukur low.
  4. Letak fungsi kaki bagi jenis kemasan fisik yang lain, mengacu datasheet.
  5. Bila tegangan pin Gate kurang dari 3V, berarti igbt dalam kondisi off atau tidak aktif. Tegangan 3V adalah rata-rata tegangan minimum gate pada umumnya igbt.

Op Amp dan Comparator

  1. Hitam ke pin GND, Merah ke pin VCC. Terukur sama atau mendekati supply.
  2. Hitam ke GND, Merah ke Input A negatif (pin2), terukur tegangan tertentu ( 0 s.d VCC). Catat/ingat hasil pengukuran.
  3. Hitam ke GND, Merah ke Input A positif (pin3), terukur tegangan tertentu ( 0 s.d VCC). Catat/ingat hasil pengukuran.
  4. Bila tegangan yang terukur pada langkah 2 di atas LEBIH BESAR dari tegangan yang terukur pada langkah 3 di atas, maka pin Output A harus low.
  5. Bila tegangan yang terukur pada langkah 2 di atas LEBIH KECIL dari tegangan yang terukur pada langkah 3 di atas, maka pin Output A harus high (mendekati vcc).
  6. Ulangi langkah di atas guna mengukur channel yang lainnya (pada gambar terdapat 2 channel dalam satu ic).
  7. Ringkasnya, bila input negatif lebih kecil dari input positif maka output harus high. Bila input negatif lebih besar dari input positif maka output harus low.

Digital Isolator ADuM1510 dan sejenisnya

  1. Merah ke VDD1, Hitam ke GND1. Harus terukur tegangan antara 4V5 hingga 5V5.
  2. Merah ke VDD2, Hitam ke GND2. Harus terukur tegangan antara 4V5 hingga 5V5.
  3. Hitam ke GND1, Merah ke VIA, harus terukur low atau high (bisa low, bisa high).
  4. Hitam ke GND2, Merah ke VOA, harus terukur sama dengan pengukuran pada langkah ke 3 diatas. Yaitu bila VIA pada langkah ke 3 terukur high, maka VOA juga terukur high. Bila VIA pada langkah ke 3 terukur low, maka VOA juga terukur low.
  5. Ulangi langkah 3 dan 4 guna mengukur/mengecek VIB-VOB, VIC-VOC, VID-VOD dan VIE-VOE.
  6. Bila tidak ada input, ketika simulasi manual bisa dengan memberi input tegangan high sebesar 3V hingga VDD melalui resistor 1K.

Line Buffer/Driver 74HCT541

  1. Merah ke VCC, Hitam ke GND. Harus terukur tegangan antara 3V3 atau 5V5, tepatnya cek sumber tegangan pada jalur supply ic.
  2. Agar output bisa mengikuti input, maka OE1 dan OE2 KEDUANYA HARUS low.
  3. Dengan kondisi OE1 dan OE2 sama-sama low, maka bila A0 low, maka Y0 juga low. Bila A0 high, maka Y0 juga high.
  4. Bila salah satu OE high, maka output Y0 hingga Y7 semuanya low.
  5. Bila tidak ada input, ketika simulasi manual bisa dengan memberi input tegangan high sebesar 3V hingga VDD melalui resistor 1K.

Optical Isolator TLP155E

  1. Merah ke pin1 (anode), Hitam ke pin3 (katode). Harus terukur tegangan low atau high (high-nya maksimum 1V5 menurut datasheet).
  2. Merah ke pin6 (Vcc), Hitam ke pin4 (GND). Harus terukur tegangan mendekati atau sama dengan tegangan dari jalur sumber supply (umumnya pada TV plasma 15V atau 18V).
  3. Merah ke pin5 (Vo), Hitam ke pin4 (GND). Bila langkah 1 di atas terukur high (1V5), maka pin5 terukur high juga (sama dengan Vcc). Bila langkah 1 di atas terukur low, maka pin5 terukur low juga.

IC High Side Gate Driver FAN73711 (7371) dan Sejenisnya

  1. Karena ic ini merupakan high side igbt/mosfet driver, maka terlebih dahulu hubung singkatkan pin GND (4) dengan Vs (6).
  2. Hubung singkatkan pin VDD (1) dengan pin VB (8). Bila sudah ada dioda yang menghubungkan dari pin VDD ke pin VB maka VDD dan VB tidak perlu dihubungkan.
  3. Hitam pada GND, Merah pada VDD, harus terukur sesuai supply.
  4. Hitam pada GND, Merah pada IN (2), harus terukur low atau high.
  5. Bila IN (2) terukur high, maka Merah pindahkan ke HO (7), harus terukur high (mendekati atau sama dengan VB/supply).
  6. Bila IN (2) terukur low, maka Merah pindahkan ke HO (7), harus terukur low.
  7. Bagi tipe ic gate driver yang lainnya dan jenis low side gate driver (misalnya TND315), pengukuran tidak jauh berbeda, baca datasheet guna melihat parameternya.

oleh Klinik TV Jepara, kembali ke DAFTAR ISI