Setiap voltmeter atau alat tes (misal multitester), memiliki impedansi masukan (baca: resistansi) yang paralel di terminal tes alat ukurnya. Nilai Rx ini tergantung dari kualitas tester yang digunakan, semakin tinggi resistansinya, semakin bagus dan semakin mahal harganya.
Bila mengukur suatu tegangan, seperti pada gambar 1, maka yang terjadi adalah seperti pada gambar 2, Rx adalah resistansi dari alat ukur. Jadi yang terukur "sebenarnya" adalah bukan tegangan yang benar, tetapi mendekati benar. Karena bila diukur dengan alat ukur tanpa hambatan/resistansi maka akan terbaca sebesar 5V (setengah dari tegangan masukan) yang pastinya sama secara matematis.
Ketika mengukur tegangan, maka rangkaian akan seperti pada gambar 2, yaitu menjadi R2 yang diparalel dengan Rx (resistansi masukan alat ukur), secara matematis tegangan pasti lebih rendah dari 5V.
Karena semua alat ukur mempunyai impedansi, atau resistansi paralel terhadap masukan, maka pengetesan tegangan pada titik-titik berresiko tinggi, misal kristal harus diperhitungkan juga, tidak sedikit tuser yang mengetes pin kristal, lalu crakkk... TR penguat horisontal rusak, malah ada yg pernah sampai merusakkan tabung/CR... itu karena sama saja memasang resistor di kaki kristal yg dites ke GND.
Maksudnya bukan menganjurkan mengganti tester Anda.... akan tetapi agar tahu bahwa tester memiliki resistansi paralel, agar dalam kondisi tertentu dapat diperhitungkan juga.
oleh Klinik TV Jepara, kembali ke DAFTAR ISI