Memahami Interface Panel Tombol (Keyboard)

Keyboard/tombol digunakan untuk melengkapi antarmuka antara pengguna dengan CPU/prosesor/program sehingga pengguna bisa berinteraksi. Pada TV terdiri dari beberapa tombol antara lain CH+, CH-, VOL+, VOL-, MENU dan lain-lain.
Metode masukan tombol ke cpu yang sering ditemui yaitu :

  1. ADC
    ADC adalah singkatan dari Analog to Digital Converter. Berarti cpu akan membaca perbedaan tegangan analog pada inputnya, lalu menerjemahkannya sehingga cpu tahu tombol mana yang dipencet. Kelebihan metode ini adalah ringkasnya jalur (umumnya hanya terdiri dari 1 jalur untuk tombol yang banyak hingga 7 tombol atau lebih dalam satu jalur. Kekurangannya adalah mudahnya terpengaruh sinyal luar, noise, lembab dan bila swit rusak akan terbaca lain dari fungsinya (misalnya menekan VOL+ yang keluar malah MENU.
    Tombol-tombol menyusun pembagi tegangan yang menghasilkan tegangan berbeda untuk tiap tombol. Contohnya 1V untuk CH+, 1V2 untuk CH-, 1V8 untuk Power dan lain-lain. Metode ini dilengkapi resistor pull-up, bila nilai resistor pull-up ini berubah nilainya, maka tegangan dari key/swith juga berubah sehingga pembacaan juga berubah. Contoh skema yang menggunakan input ADC untuk keyboard/tombol (tombol disusun secara seri dan mengatur/menswit resistor pembagi tegangan sehingga tegangan keluaran bisa berubah tergantung tombol yang ditekan):
  2. Bit atau Paralel
    Ciri utama jenis ini adalah 1 tombol 1 kabel/port. IC membaca tegangan/logika pada kabel tombol yang dipencet, apakah Hi (ada tegangan) ataukah 0V. Kelebihan metode ini akurasi tinggi. Kekurangannya adalah jumlah kabel banyak dan tidak efisien. Metode ini juga dilengkapi R pull-up yang bila nilai membesar/putus, maka tegangan jalur tombol akan dikenali sebagai Low (biasanya kurang dari setengah VDD) yang berarti ada tombol yg ditekan meski nyatanya tidak ada yang ditekan sama sekali.
    Bila R pull-up masih bagus, sedangkan tombol masih tidak sesuai atau seakan masih ada tombol yang tertekan maka kerusakan kemungkinan besar pada IC/cpu. Seharusnya perlu penggantian cpu/ic akan tetapi bila dengan "terpaksa" pin key tersebut bisa dijumper langsung ke 3V3 (agar key tidak bisa digunakan), asal remot masih bisa digunakan.
    Contoh skema tombol dengan metode paralel, perhatikan resistor pull-up yang terpasang di tiap jalur tombol.
  3. Matrix
    Bila diperlukan tombol yang banyak, sedangkan kabel/pin cpu sangat terbatas, maka metode matrik bisa menjawab pembuatan interface keyboard. Tombol yang disusun berdasarkan matrik, misalnya ingin membuat 32 tombol, maka tombol-tombol tersebut bisa disusun menjadi 4 baris x 8 kolom tombol, sehingga hanya membutuhkan 12 kabel/jalur saja.
    Metode pembacaan oleh cpu diawali dengan memilih baris 1, lalu membaca jalur tombol, kemudian memilih baris ke 2, lalu membaca tombol dan seterusnya (disebut scanning). Bila ada tombol yang dipencet, cpu akan menyimpan baris keberapa tombol tersebut berada dan pada kolom berapa tombol tersebut, lalu diterjemahkan menjadi nomor tombol oleh cpu.
    Contoh penggunaan metode matrik seperti pada rangkaian Remote Control berikut ini:

Contoh mainboard TV LCD yang sering mengalami kerusakan tombol, tombol Channel atau Volume sering jalan sendiri. Mainboard ini menggunakan metode bit atau paralel, paling sering ditemui kerusakan pada chipset/icnya, bila tidak ada pengganti maka terpaksa dijumper ke 3V3 untuk menonaktifkan tombol yang ngeluyur.

oleh Zaenal Electronic di Klinik TV Jepara, kembali ke DAFTAR ISI