MEMAHAMI BLOK-BLOK DASAR TV

BLOK 10 MICROCONTROLLER

Microcontroller lebih sering disebut sebagai IC program, secara sederhana berfungsi sebagai pengontrol utama sekaligus sebagai interface/penghubung antara pemakai dengan produk elektronik (misalnya televisi).
Pada artikel sebelumnya sudah dibahas tentang memahami dan mengenal IC program TV, yang terdiri dari bagian 1 Hardware dan Software, bagian 2 Bus dan Fungsi Spesifik Pin/Port dan bagian 3 Urutan Boot Up dan Troubleshooting. Sedangkan pada bagian ini Penulis coba untuk sekedar melengkapi artikel-artikel tersebut di atas.
Hampir semua desain TV saat ini menggunakan IC program yang tidak terpisah dengan IC chroma, melainkan sudah menyatu dengan IC prosesor video-chrominance-deflection/jungle (VCD). Diurut dari nenek moyang dan pabrik pembuatnya, jadi anggap saja LC863532B + LA76818A = LC76931 atau TMP47Cxxx + TA8690AN + TC4052 = TMPA8823CPNGxxxx, cukup masuk akal juga.
Kerusakan-kerusakan pada perangkat TV antara lain perangkat TV menjadi bersifat kadang-kadang (alias kadang normal, kadang tidak), OSD cacat atau hilang, tombol/remot tidak bekerja dengan semestinya, respon lambat, tidak bisa menyimpan setelan, channel bergeser sendiri secara pelan (drift), gangguan pada sistem AV dan prosesor video karena gagal diset (misalnya warna atau vertikal out tidak bekerja), TV menyala terus dengan IC program tidak respon, terproteksi, blank putih tanpa respon dan masih banyak lagi kerusakan lainnya pada perangkat TV.
Kerusakan-kerusakan di atas bisa jadi disebabkan oleh rusaknya IC program, atau bisa saja hanya disebabkan karena solderan lepas atau hanya satu resistor saja yang molor/putus. Fenomena inilah yang mempersulit dalam menentukan lokasi kerusakan dalam proses perbaikan perangkat TV, antara IC program atau komponen lainnya yang bermasalah.
Karena fenomena tersebut, para bengkel mau tidak mau harus banting setir dalam metode/cara perbaikan, tidak sama seperti ketika memperbaiki perangkat radio jadul, TV hitam putih jadul, atau bahkan perangkat audio jadul karena yang jadul-jadul notabene tidak dilengkapi dengan IC program dalam pengontrolannya. Bila ditinjau ulang, metode perbaikan cara jadul sebatas pada pertanyaan : Apakah tegangan pada blok ini sudah ada dan normal? Hmmm ...
Menurut pengalaman Penulis, metode perbaikan yang melibatkan IC program sebagai tersangka (belum terdakwa lho ...), ada beberapa tahap yang harus secara urut dilakukan dalam proses perbaikan. Langkah-langkah ini sekedar bersifat ‘memastikan’ sekaligus mempersempit area yang harus dicek. Langkah-langkahnya adalah :



RUPA-RUPA
Setelah dapat memastikan dan memfonis bahwa IC programnya rusak, sekarang saatnya untuk hunting ke service center, sesampainya di service center kebanyakan dapat melongo saja....... spare part dimaksud habis tidak ada stok, padahal spare part tersebut untuk TV yang masih cukup muda, kurang dari 3 tahun dari tanggal produksi, apa memang sengaja sang produsen kulak sedikit saja? ataukah masih banyak bengkel yang terkecoh dengan susah payah berbondong-bondong beli ke service center dan setelah dipasang ternyata penyakitnya belum sembuh padahal rata-rata harga dan janji kepada pelanggan cukup lumayan ‘menakutkan’?

bersambung, Blok 11 Power Supply