Mengenal dan Memahami IC Program TV

Dalam hal bagaimana mengakses fungsi-fungsi setting dalam TV (channel, volume, brightness, color dan lain-lain). Dimulai dari menggunakan knop, menggunakan rangkaian digital yang super besaaar, menggunakan chip/ic program statis, hingga akhirnya menggunakan microcontroller yang dapat diprogram. Microcontroller/microprosesor mempunyai port-port yang dapat diprogram.

Menanggapi pertanyaan rekan-rekan sejawat, yang sering bertanya mengapa blog/WebPage, mengapa forum, kok nggak chat langsung ala SMS, ShoutMix atau Yahoo Messenger. Semuanya ada kelebihan dan kekurangannya.

Cara Aman Mengetes Power Supply (AC-MATIC)

Memperbaiki rangkaian/bagian ac-matic/smps peralatan electronic memang gampang2 susah. Dengan jurus reboisasi ala dinas kehutanan atau jurus tes komponen satu-persatu dengan njelimetnya. Setelah semua komponen terpasang dan masih kinclong2 tiba saatnya untuk mengetes/mencoba. Dag-dig-dug, jantung berdebar-debar, bisa nggak ya.... atau malah kebakaran....???

Dalam 1 minggu ini, saya mendapatkan servisan beberapa C/TV. 4 diantaranya power supplynya sudah diganti sama power supply rakitan. Jengkel juga, sudah masangnya gak permanen (kabel kepanjangan, gak dibaut dll). Setelah dibolak-balik, eh-eh tahu-tahu ada kabel yang copot, tambah deh PR-nya.
Dari 4 tv yang diganti power supplynya, alhamdulillah 3 diantaranya sudah saya kembalikan ke aslinya. Trafo penggantinya saya dapatkan waktu jalan2 ke rumah temen bengkel, jika ada trafo switching yang gk terpakai tak minta saja, karena setahu saya trafo jarang rusak.
Dan TV yang satunya, ketika saya buka, eeee lhadalah, ada yang ngorupsi trafonya. tak tanyakan ma yang punya katanya sudah raib entah kemana. Kebetulannya lagi, stok untuk seri/type yang sesuai gak punya. Setelah memperhatikan skema dan PCB, pakenya STR-D6654, dengan data yang cukup minimal, saya memutuskan ntuk gulung sendiri trafonya, cari bekas trafo yang sesuai posisi kakinya, digulung, dicor, kering trus, dirasa beres semua, trus dicoba dan berbunyi cit, alhamdulillah lancarrr.......

Memang sih, yang empunya gak tahu kalo dalam tvnya ada rangkaian "robot terminator" tambahan, yang penting menyala normal dan bisa nonton. Tapi kalau dipikir2 kasihan juga ya.
Padahal jika mau bekerja sedikit lebih keras, saya rasa masih bisa diperbaiki. Tentunya dengan totalan sedikit lebih "keras" juga.

Pernah juga saya memasang rangkaian "robot terminator" tersebut beberapa kali;
-- seingatku tv politron yang makai TDA8380, rencananya sih di servis aja, tapi yang punya kayak kebelet mau be'ol itu lho... rajin sekali datang, padahal saat itu baru musim hujan baru banyak-banyaknya servisan.
-- tv samsung yang make STR40000 (kebetulan harganya sekitar 40ribuan--waktu itu), str-nya bolong depannya, HIS tinggal separuh, trafo konslet (abis kena tegangan tinggi). Diitung-itung kok jadi banyak totalannya, setelah dirembug ma yang punya, diganti "robot gedheg" aja mas, bilangnya gitu. Ok ok (
dengan perasaan sueneng), karena kalo disuruh servis bayarannya musti dikit + banyak keributan. he he he
-- ketika musim sepakbola, sesaat setelah listrik mati, ada tetangga datang kerumah, ketemu dg saya langsung aja nyerocos: "Tulung serviske tvku, ngko jam pitu Persijap maen karo Persija, tvku mati.", trus aku tanya: "Matine piye?". Jawabnya: "Bareng listrik urip, tvku langsung mak duzz, kebuul-kebuuuul..... tak tunggoni yo?". Setelah saya ngeyel ngalor-ngidul, pada akhirnya ya jurus
"robot gedheg", abis mau gmn lagi?

----------------------------------
Mempunyai pengetahuan akan mampu menguasai, tetapi pengetahuan tanpa nurani tiada artinya.
TV GOLDSTAR (STRS6707) SULIT ON

Acmatic goldstar (STRS6707) yang paling sering trobel adalah teg output 12V gak full (ngedrop jadi 8Van). menyebabkan tv sulit on.... kalo on kdng standby dalam hitungan detik.

caranya tinggal tambah 1 gulung pada trafo gulungan sekunder 12v.
langkah-langkahnya:
1. angkat kaki out trafo 12 volt.
2. tambahkan +-1 gulung pada trafonya (jangan diluar kern)
3. kalo tegangannya malah turun berarti arah gulungannya kebalik (tinggal balik saja).

met dicoba.

Kembali ke daftar isi

Tentang Proteksi pada TV CRT Sharp TDA938x-IX3410 (wonder), TDA938x-IX3386 (universe) dan Kode Kedip

Di beberapa daerah, dan beberapa bengkel tv, sasis ini merupakan momoknya bengkel tv (selain sasisnya tv sanyo, tentunya). Dengan tujuan untuk berbagi ilmu dan berusaha mengurangi terjadinya aksi ganti mesin terhadap sasis ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, dan menjadikan berkah dunia akherat, Aaaaaaaamiin.

TV WARNA JADI B/W
"CopyPaste dari blognya Aisy"

ARTIKEL DENGAN JUDUL INI BARU EDIT ULANG, TERIMA KASIH (penulis)

Beberapa tahun lalu aku dapet trobel tv warna tapi b/w, kliatannya SHARP CINEMABORG, pake TDA8361 + TDA466x, dan alhamdulillah manjur juga ntuk TV nyang lain.
daripada aku ngasih instannya, tak kasih cara kerjanya aja (bongkar2 arsip dech....) biar nanti kalo dapet tv yg trobelnya mirip biar mak nyoss gitu....
Gini critanya: dalam satu prosesor gambar/signal video warna (TDA836x, TDA884x, M52777, M52309, M52340, dll) musti terdapat dua osilator:
1. osilator Jungle yang terdiri dari osc Horisontal (standar freq 15,625Hz) dan osc vertikal (std freqnya 50/60Hz).
2. osc Color Decoder (std freq 4,43319MHz, 3,579MHz).

DUA OSC TERSEBUT MURNI TERPISAH

Osc Color Decoder bekerja dengan frek tetap (tidak berubah), sedangkan osc hor dan vert bekerja secara FreeRunning(frekuensinya berubah tergantung dari jenis sinyal video yang masuk--> ini kerjaannya rangkaian pemisah syncronisasi). Output hor dikuatkan oleh FB. untuk menjaga frek hor tetap sinkron terhadap video, digunakan pin AFC (pin FB) untuk menyensor pulsa/freq horisontal (harusnya dah tahu kalo jalur AFC terputus ato rusak), output vert dikuatkan oleh V-amp, kemudian output V-amp diumpanbalikkan lagi ke Jungle (dalam bentuk VRAMP) untuk menjaga freq vert sekalian dengan mengunci v-Sizenya (misalnya sasis HBAX -cap digitec ato polytron pake 8361- trobel VRAMP-->R-330K rusak-->mingkup).

COLOR DECODER
Ketika sinyal video diproses, s video tersebut dideteksi apakah membawa carier color dengan frekuensi (4,433MHz-PAL), jika ada, prosesor gambar dengan bantuan DL (delay line) akan mengurai warna-warna yang terdapat dalam sinyal tersebut. Pada umumnya ic croma mengurai warna Green, sedangkan DL mengurai warna Red dan Blue.
Proses penguraian warna, sangat dipengaruhi oleh FREQ HORISONTAL--AFC. maksudnya, ketika mendeteksi video, prosesor video mensinkronkan 2 sinyal sekaligus yaitu freq hor dan freq carier warna, setelah dua freq/pulsa tersebut tersinkronisasi, ic chroma (pros video) baru bisa mengurai kandungan RGBnya-->wernone lek. Oleh sebab itu, ic chroma bisa membedakan jenis masukan video apakah PAL-443, NTSC-443 ato format yang lain.
Jadi persyaratan munculnya warna (dengan catatan barange beres kabeh):
1. adanya sinyal syncronisasi AFC (freq horisontal FB).
2. adanya carier pada sinyal video yang masuk (Y+CHROMA).
3. 1 dan 2 tersinkronisasi/terkunci berdasarkan sinyal video.

DELAY LINE
dulunya pake kristal delay line (lihat goldstar yang pake TA8690) untuk yang lain misalnya TDA836x, M52777, M52309, M5234 pake'nya TDA466x sebagai delay linenya.

TDA466x tegangan 5V, ada pin yang kalo diurut menuju ke AFC.

berdasarkan pengalaman saya (tak rangking) jenis kerusakannnya pada :
1. AFC FB terganggu, mungkin dikarenakan, tegangan B+ tidak bersih (ada ripple), FB rusak/konslet, R AFC molor, dll.
2. Tegangan 5V yang mensuplai TDA466x trobel/ngedrop atau tidak ada.
3. sinyal video yang masuk kurang kuat, mungkin dikarenakan jalur penguat video trobel, CF (filter video--5,5Mc cap KakiTiga) short.
4. kristal color decoder (4.433 atau 3579) trobel/kakinya teyengen.

gitu aja semoga bermanfaat.

----------------------------------------
-- kalo saya bisa, saya coba jawab. kalo tidak bisa jawab, tak ikutan nyari...
-- kalo kurang atau ada yang salah mohon dikoreksi.
Penyedia Jasa Servis Elektronik (bengkel elektronik)
"resume forum warung kopi"

Perhatian: Jika Anda tidak berminat untuk berprofesi sebagai bengkel elektronik, silahkan baca untuk nambah pengetahuan, sedangkan bagi yang berminat atau sudah/masih berprofesi sebagai bengkel elektronik, silahkan kasih komentar atau tambahan yang membangun.

"Atas rohmat Allah SWT, saya bisa menulis blog"

Dalam sebuah forum warung kopi, beberapa teman saya (bukan bengkel) berdialog tentang persyaratan untuk menjadi
penyedia servis elektronik (bengkel elektronik)

--saya ambil sampel saja--
Si A adalah lulusan sarjana atau akademisi, sedangkan si B adalah non akademisi (AL) alias Angkatan Labor. Keduanya masih berpacu untuk memiliki pekerjaan tetap dan keduanya juga bertanya/berdialog dengan saya (berprofesi dan masih berprofesi sebagai servis elektronik hingga sekarang).

Si A bertanya: Bagaimana Anda bisa menjadi bengkel elektronik? Kamu dulunya sekolah apa/dimana? Kalau sekolah jurusannya apa? Berapa tahun belajarnya?
Tidak mau ketinggalan, Si B juga bertanya: Otodidak atau harus sekolah? Kalau otodidak, belajarnya sama siapa dan berapa buku yang harus dipelajari? Kalau mau belajar, dimulai dari mana?
Pertandingan adu argumentasi yang menghabiskan beberapa jam tersebut, akhirnya menghasilkan pertanyaan yang paling bikin bingung, praktek dulu baru teori atau teori dulu baru praktek. (bagi yang tahu jawabannya, kasih comment dong)
----------------------------------------------

Bagi rekan-rekan yang bukan berprofesi sebagai bengkel elektronik tentu dapat mengira-ngira jawabannya. Tetapi bagi yang sudah berprofesi sebagai bengkel elektronik (lebih-lebih yang sudah puluhan tahun) mungkin mempunyai jawaban yang lain, atau malah bingung bagaimana menjawabnya.
----------------------------------------------

Dalam sesi forum warung kopi yang berbeda (yang secara kebetulan pesertanya terdiri dari beberapa non bengkel elektronik dan bengkel elektronik--termasuk saya), memperdebatkan argumentasi-argumentasi tentang permasalahan perbedaan anda bengkel elektronik otodidak dan bengkel elektronik kuliahan. Dalam forum tersebut dapat disimpulkan perbedaannya, antara lain:

KULIAHAN: profesi bengkel elektronik mungkin bukan cita-cita sebenarnya (gak ada yang lain kaliiiiii........)
OTODIDAK: profesi untuk meneruskan hobby (hobby sebagai landasan)
KULIAHAN: instan kerjaannya, instan bayarannya.
OTODIDAK: udah dapat bayaran marem masih dapat uang lagi...
KULIAHAN: jurus mautnya adalah ganti mesin boss.......
OTODIDAK: diservis sampe kehabisan stok jurus, baru ganti mesin......
KULIAHAN: malu bertanya sesat dijalan.
OTODIDAK: tanya teruuuuuuus, tapi ikhlas yang jawab.
KULIAHAN: urusan teori, ini ahlinya (tapi instan2 aja ya...)
OTODIDAK: teori....? ntar aja deh, yang penting garapan beres...
KULIAHAN: jarang yang jadi jawara jam karet.
OTODIDAK: jawaranya jam karet.
KULIAHAN: banyak yang hanya bergaul dengan sesama kuliahan.
OTODIDAK: bengkel kuliahan diembat juga.
(dan masih banyak lagi)

---------------------------------------------------------------------------

Menurut saya pribadi,
1. keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, jika digabung, hebat dong....
2. bagaimanapun juga dua kepala lebih baik daripada satu kepala, jadi harus rajin cari temen ntuk diajak sharing...

3. sebagian besar bengkel elektronik bermula dari hobbies dan secara otodidak, biasanya seseorang yang belajar secara otodidak adalah pejuang yang ulet, dinamis dan mudah bergaul. Untuk urusan bengkel, kelebihan-kelebihan tersebut merupakan senjata yang powerfull.


Beberapa pernyataan yang menjadi ciri khas "atau setidak-tidaknya diakui oleh" bengkel yang sudah menjadi bengkel sesungguhnya. (ini juga menurut saya lho...)
1. Sekarang paham besok tidak paham, dalam suatu kasus kerusakan, jika seorang bengkel pernah menemui kerusakan yang sama, bengkel tersebut tentu dapat memperbaiki hanya dalam waktu yang singkat. Bagaimana jika kasus kerusakan yang terjadi belum pernah dijumpainya? Apakah boleh dikatakan sebagai bengkel yang "canggih". Dengan pernyataan tersebut, mau tidak mau seorang bengkel harus mengakui bahwa dirinya masih belum bisa (masih goblok gitu....), kesimpulannya, hanya pengalaman/jam terbang yang mampu membedakan "kecanggihan" seorang bengkel.
2. Tidak tega untuk menarik biaya lebih banyak hanya dikarenakan salah sasaran, biasanya, biaya servis membengkak karena banyaknya komponen yang harus diganti, jika misalnya komponen yang diganti bukan merupakan komponen yang rusak? ...berapa jam atau hari yang dibutuhkan untuk memperbaiki?...... mau tidak mau ya hanya dapat bayaran marem....hehehe....trus bayarannya kepotong ntuk ganti ongkos komponen yang nggak rusak......

Sebelumnya terima kasih untuk commentnya.....

-----------------------------------------------------
zaenal (bengkel_elektro, bengkel_microcontroller, bengkel_MCS51, bengkel_software, bengkel_database)
100% otodidak, tahun 2009 masih berstatus mahasiswa jurusan TIK