Alat Tes Elco Ukuran Jumbo (4700uF keatas)

Berawal dari cerita teman saya yang hobby berat sama sistem audio daya tinggi (sound system), pada suatu ketika sedang merakit power amplifier andalannya, dia menggunakan elco 4 biji masing-masing berukuran 20.000uF/50V. Ketika dipasang ok-ok saja, ketika dicoba, dia heran sekali karena dengan elco seukuran jumbo tersebut suara yang dihasilkan sekelas radio cawang....!?!?!?

Mulai dari driver sampe dengan transistor output dah dioprek semuanya, tidak ada yang aneh. Hanya elco dan dioda yang belum dijamah, akhirnya dijamah juga. Apa benar elconya yang tidak beres...??? soalnya dioda dah diganti baru dan lebih gedhe. Akhirnya, dengan spekulasi kelas tinggi, dibongkarnya elco tersebut, alangkah terkejutnya !!!! isinya ternyata elco ukuran 2200uF/50V, pasir/pecahan batu dan aspal, padahal kemasannya sangat mirip dengan aslinya... ck ck ck ck

Dari cerita tersebut, dengan bekal sedikit ilmu utak-atik-mathuk, penulis membuat sebuah alat tes elco yang bernilai jumbo dengan tujuan supaya yang lain tidak bernasib sama dengan teman saya.

Pengetesan elco yang berukuran kecil dapat menggunakan AVO meter. Tetapi untuk membedakan antara elco ukuran 2200uF/50V dengan elco 20.000uF/50V akan sulit sekali, mungkin fenomena ini yang membuat gatal tangan-tangan kreatif untuk membuat elco dengan dua label nilai..!!!!

Skema alat testnya sebagai berikut, jangan tersenyum dulu, memang sederhana. Biaya untuk membuatnya juga murah sekali, tidak sampai Rp 10.000,- di daerah penulis.





Cara kerja alat ini berdasarkan sifat alami dari kondensator, yaitu kemampuan kondensator untuk menyimpan elektron/tegangan. Karena setiap kondensator mempunyai karakteristik charging time dan discharging time yang berbeda-beda untuk tiap ukuran dan jenis dielektrika. Idealnya, semakin besar ukurannya, semakin besar pula waktu yang dibutuhkan untuk charging dan discharging (pengisian dan pembuangan muatan).
Cara pemakaiannya :

  1. Pastikan posisi saklar (SW1) pada posisi discharging (posisi A).
  2. Sambungkan/pasang elco yang akan dites, kemudian kosongkan muatan elco dengan menekan SW2 sebentar (kira-kira 1 s/d 3 detik).
  3. Posisikan saklar pada posisi charging (posisi B), LED akan menyala dengan lama tertentu (tergantung nilai elco). Tahan pada posisi B hingga LED tidak menyala (elco sudah penuh).
  4. Ketika led sudah tidak menyala, segera pindah posisi ke posisi discharging (A), LED akan menyala dengan lama tertentu (tergantung nilai elco yang dites). Tahan pada posisi A hingga LED tidak menyala lagi (isi elco sudah kosong).
  5. Kesimpulannya cukup sederhana, semakin besar ukuran elconya, semakin lama pula waktu charging dan dischargingnya (lama LED menyala). Untuk kalibrasinya, Pembaca bisa menggunakan patokan elco ukuran 10000uF yang dapat dipertanggung jawabkan. Hanya dengan logika saja penulis rasa Pembaca sudah paham.


Jika dirasa proses charging dan discharging terlalu cepat, Pembaca bisa mengganti nilai R1, semakin besar nilainya semakin lama proses charging dan dischargingnya.

Selamat mencoba dan pesen saya, nilai komponennya jangan dihapus, jangan dibungkus rapi, terus dicor sama epoxy/semen, dijual Rp 50.000,- kasihan yang beli, he he he he

oleh Zaenal Electronic di Klinik TV Jepara, kembali ke DAFTAR ISI